MENGEMBANGKAN REFLEKSI DIRI MELALUI PRAKTIK MODEL REFLEKSI AWAL-TENGAH-AKHIR PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran, refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan oleh siswa untuk guru untuk mengekspresikan kesan konstruksif, pesan, harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran. Dapat jua diartikan bahwa refleksi adalah proses memeriksa diri dan mengevaluasi diri yang dilakukan secara berkelanjutan oleh pendidik yang efektif, dengan tujuan meningkatkan profesionalitas dalam praktik mengajar. Hubungan antara Refleksi dengan Pemelajar Mandiri adalah dengan melalui refleksi diri, seseorang dapat memahami dirinya dengan lebih baik. Mirip seperti ketika kita bercermin, apa yang tampak merupakan bayangan diri kita apa adanya. Hal ini dapat memicu kesadaran diri. Proses refleksi dapat mendorong seseorang untuk menjadi pelajar yang mandiri. Contohnya: pendidik yang ingin membangun kebiasaan refleksi maka pendidik perlu mengawali kesadaran akan dirinya untuk merasa penting dan bermanfaatnya melakukan refleksi.
Membangun kebiasaan refleksi, perlu diawali dulu dengan kesadaran diri akan penting dan manfaat melakukan refleksi. Refleksi adalah proses memaknai secara holistik peristiwa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga para guru mendapatkan informasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam refleksi diri ini akan tercipta pendidikan holistik yang diinginkan yaitu pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara harmonis, meliputi potensi intelektual, emosional, phisik, sosial, estetika, dan spiritual. Holistik artinya bukan hanya melihat runutan apa yang terjadi, tetapi juga mempertimbangkan emosi, rasa, harapan, situasi sekitar, dan lain-lain. Proses refleksi baik dilakukan tanpa perlu meluangkan waktu khusus karena ini penting yang diikuti oleh Tindak lanjut agar terjadi perubahan yang lebih baik. Kekuatan diri yang terasah akan dapat mengenali kelemahan diri dan mencari strategi untuk mengatasinya masalah yang terjadi.
Kegunaan dan Sikap Dasar Refleksi adalah kejadian seorang pendidik yang mengalami masalah yang sama secara berulang-ulang. Sudah coba cari solusi namun masalahnya tetap muncul kembali. Maka pendidik tersebut perlu meluangkan waktu untuk berefleksi karena dengan begitu pendidik dapat melihat permasalahan dengan lebih jernih.
Manfaat proses refleksi pada pengembangan diri pendidik dan peningkatan kualitas pembelajaran adalah: 1. Manfaat Refleksi Diri untuk Pengembangan Diri Pendidik karena proses refleksi merupakan langkah pengembangan diri yang mendasar bagi profesionalitas pendidik. Proses refleksi akan membantu pendidik mempertahankan rasa ingin tahu saat pembelajaran pribadi, dan mengembangkan kebiasaan inkuiri yang mendorong perubahan diri dan perbaikan terus-menerus dalam praktek mengajar, 2. Saat pendidik beradaptasi dengan kurikulum baru dan strategi pembelajaran baru, proses refleksi dapat membantu pendidik dalam proses penyesuaian pola pikir. Dengan demikian, pendidik mampu menjalankan proses analisa secara kritis terhadap informasi baru yang diperoleh dan efektivitas penerapannya dalam pembelajaran, sehingga tingkat pemahaman pun akan lebih berkembang, 3. Proses refleksi yang dilakukan akan menampilkan keberhasilan maupun kegagalan pendidik. Kegagalan tentunya penting dan berguna agar pendidik lebih banyak belajar dan mencari tahu strategi lain yang lebih efektif dengan membaca ataupun melakukan eksperimen. Begitupun dengan keberhasilan, strategi yang telah digunakan belum tentu dapat diulang dan menghasilkan kesuksesan yang sama, 4. Dalam proses refleksi, pendidik dapat mengevaluasi proses pembelajaran, menentukan bagian yang perlu dipertahankan, dikembangkan, atau dimodifikasi hingga pendidik memiliki wawasan yang lebih luas dan pertimbangan yang lebih matang mempersiapkan pembelajaran berikutnya.
Manfaat Refleksi Diri, untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran yaitu dengan: 1. Proses refleksi yang akan mendorong pendidik untuk berlatih berpikir kritis tentang hasil rencana pembelajaran yang disiapkan agar pendidik dapat mengupayakan berbagai solusi kreatif untuk mengatasi hambatan dan menemukan cara-cara inovatif untuk memperbaiki keterampilan mengajar, 2. Data yang diperoleh dari proses refleksi dari kegiatan pembelajaran, akan membantu pendidik untuk membuat keputusan tentang rencana kegiatan pembelajaran berikutnya dan pendampingan khusus yang mungkin perlu untuk dilakukan pada peserta didik tertentu, 3. Proses refleksi mendukung pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah berbagai program, pendekatan instruksional, dan strategi pendampingan akademik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar yang bervariasi pada siswa, sesuai dengan minat, aspirasi, kemampuan, dan latar belakang yang berbeda. Proses refleksi dengan melibatkan umpan balik dari siswa akan memberikan informasi pada pendidik untuk membuat rencana pembelajaran yang kontekstual dan bermakna bagi siswa, 4. Proses refleksi akan menyelaraskan keyakinan seorang pendidik tentang kegiatan belajar dan pengalaman nyata dalam proses belajar mengajar di kelas. Seringkali, pendidik menemukan bahwa ternyata terdapat ketidaksesuaian antara asumsi pendidik dengan kenyataan yang terjadi di dalam kelas. Misalnya, pendidik senior yakin bahwa pendekatan pembelajaran tertentu pada suatu topik akan selalu berhasil untuk meningkatkan pemahaman siswa. Namun dengan proses refleksi diri, pendidik dapat menyadari bahwa selalu ada peluang untuk lebih meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas.
Tiga sikap dasar refleksi diri agar efektif adalah: 1. Luangkan waktu, dengan membuat jadwal rutin untuk refleksi diri dan pastikan pendidik tidak terburu-buru dalam menjalani prosesnya, 2. Pastikan hasil refleksi tercatat dengan baik pendidik bisa menuliskan di dalam jurnal pribadi sebagai pengingat akan proses serta progres refleksi yang dilakukan. 3. Memiliki rekan bertukar pikiran agar dapat memperkaya perspektif pendidik dalam proses refleksi. Pilihlah teman sejawat yang cukup jujur dan kritis dalam mengevaluasi proses pembelajaran yang akan atau telah dilakukan.
Jika pendidik tidak memiliki kebiasaan refleksi diri maka proses pembelajaran hanya akan seperti pengguguran kewajiban saja baik pendidik maupun pada peserta didik. Sesi belajar akan berlangsung tanpa tujuan yang bermakna bagi masing-masing pihak. Dengan refleksi peserta didik dapat: a. Melatih mengungkapkan pendapat dan aspirasi pada proses belajar yang telah selesai dan yang sedang berlangsung. Dengan demikian, siswa dapat menyampaikan harapannya terhadap pembelajaran yang akan dijalaninya, b. Mengembangkan profil diri peserta didik yang berhubungan dengan kegiatan refleksi, seperti rasa tanggung jawab, kepemimpinan, empati, kreativitas, daya pikir kritis, dan kreativitas. Dengan demikian, peserta didik dapat berkembang dalam aspek akademis dan aspek sosial emosional sekaligus, c. Memiliki relasi yang lebih positif dengan pendidik karena dapat berekspresi dan berpendapat tentang suasana maupun system belajar yang diminati. Partisipasi peserta didik dalam proses belajar pun akan meningkat, d. Melatih menyelesaikan dan mengembangkan soal High Order Thinking, Skills (HOTS) atau disebut juga sebagai Fungsi Eksekutif sehingga peserta didik terlatih untuk melakukan evaluasi mandiri pada tujuan belajar pribadi serta memantau perilaku dan sikap dalam belajar. Dengan demikian, kesadaran diri peserta didik akan meningkat sehingga siswa terlibat aktif dalam keseluruhan proses belajar dan menjadi pemelajar yang mandiri.
Fungsi Eksekutif adalah proses mental yang mendukung proses perencanaan, pemusatan perhatian, kemampuan mengingat informasi, dan mengatasi lebih dari satu tugas sekaligus. Sama seperti pemandu lalu lintas pesawat (air traffic control) di sebuah bandara udara memandu keberangkatan dan kedatangan pesawat secara bersamaan, demikian fungsi eksekutif dalam otak yang secara sadar melakukan proses berpikir dalam pencapaian target, mengatasi gangguan, memprioritaskan tugas, dan mengontrol diri. Fungsi ini dalam Diri Pemelajar Mandiri mengandalkan tiga fungsi otak, yaitu: a. Fleksibilitas kognitif (cognitive flexibility), Fleksibilitas kognitif (cognitive flexibility) adalah kecakapan untuk beralih di antara dua atau lebih konsep berbeda. Misalnya, dalam perencanaan diputuskan menggunakan cara pertama untuk mencapai tujuan. Dalam pelaksanaan ternyata cara pertama tidak efektif karena banyak kendala atau tidak efisien karena menghabiskan banyak waktu, biaya, atau tenaga sehingga dilakukan cara kedua menjadi alternatif solusi. b. Memori Aktif (working memory), Memori aktif (working memory) adalah sistem penyimpanan informasi sementara, yang dapat digunakan sewaktu-waktu ketika dibutuhkan dalam proses pengolahan informasi. Misalnya, saat merekam dalam kontak HP, nomor tersebut akan diulang-ulang dalam ingatan agar tidak lupa. Setelah berhasil menyimpan dalam kontak HP maka nomor telepon tersebut tidak perlu diingat lagi. Memori yang bersifat sementara waktu saat disebut memori aktif (working memory). Manfaat Kebiasaan Refleksi Diri bagi Pendidik dan Peserta Didik, c. Pembatasan Diri (inhibitory control), Pengertian Pembatasan Diri (inhibitory control) adalah proses kontrol untuk menahan kehendak diri (impuls) atau perilaku yang muncul secara sadar maupun tidak sadar, karena faktor kurang percaya diri, rasa takut pada konsekuensi, atau keraguan moral (VandenBos, 2015). Proses menahan kehendak diri atau perilaku itu bisa dilakukan dengan mencegah respons berlebihan terhadap suatu peristiwa, menghentikan respons, atau menunda-nunda respons (Baron, 2004). Hubungan fungsi eksekutif dengan refleksi diri adalah terasahnya tiga keterampilan fungsi eksekutif ketika kita melakukan refleksi diri. Semakin terbiasa seseorang melakukan refleksi diri, semakin berkembang pula tiga keterampilan fungsi eksekutif tersebut.
Refleksi ternyata tidak selalu bermula dari pengalaman diri sendiri tetapi juga dapat pendidik peroleh dari 4 Lensa yaitu: 1. Lensa diri yaitu refleksi dengan menggunakan pengalaman pribadi, 2. Lensa pemelajar yaitu refleksi dengan menggunakan perspektif peserta didik yang diperoleh dari perasaan pendidik atau empati pendidik, berdialog langsung dengan melakukan survey, hasil asesmen dan lainnya, 3. Lensa teman sejawat yaitu dengan menggunakan perspektif rekan sejawat yang diperoleh dari diskusi dan berbagi pengalaman secara informal, 4. Lensa teori atau literature yaitu dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari buku, jurnal, kelas professional, pelatihan mandiri dan lainnya.
Refleksi adalah aktivitas yang bertujuan untuk menganalisis pengalaman, atau keterampilan sendiri, untuk belajar dan memperbaiki diri. Refleksi di dunia akademis diminta untuk memformalkan refleksi pendidik untuk menunjukkan bahwa pembelajaran sedang berlangsung pantas untuk dilanjutkan. Merefleksikan adalah kegiatan profesional dari pendidik untuk meneliti sebuah pengalaman dan cara pendidik menghadapi kegiatan tersebut dapat diteruskan atau dihentikan. Dengan mengevaluasi proyek atau eksperimen dan mempertimbangkan cara melakukan refleksi dengan lebih baik.
Tanpa merenung pengalaman ini akan cepat dilupakan, atau pembelajarannya hilang. Membantu pendidik untuk refleksi diri adalah dengan membuat jurnal pembelajaran yang akan disimpan dalam bentuk informal, akan dilaksanakan secara teratur. Model refleksi untuk membantu proses pembelajaran adalah dengan membuat sendiri format refleksinya. Satu set pertanyaan yang dapat ditanyakan pada diri sendiri tentang sebuah pengalaman, ditambah proses pembelajaran yang telah dilakukan dan dari refleksi ini akan ditarik kesimpulan agar pembelajaran berikutnya lebih berarti. Model Refleksi sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran (Schön, 1983) adalah refleksi yang dilaksanakan sebelum, selama dan setelah pembelajaran. Dari model ini dapat ditarik keputusan dengan cepat yaitu setelah evaluasi dapat langsung ditarik kesimpulan dari refleksi yang diinginkan pendidik. Tantangan dari model ini adalah pendidik harus sudah memiliki instrument refleksi pembelajarannya agar data yang diperoleh dapat dianalisis dengan cepat. Pencatatan dari refleksi agar informasi tidak hilang saat dibutuhkan dan langsung dapat dianalisis hasil refleksi yang telah dilaksanakan. Dalam reflektif ini akan menghasilkan pemikiran yang jelas dari pengalaman yang telah dilaksanakan, penggunaan bukti atau contoh untuk ilustrasikan refleksi pendidik, dan pendekatan analitis terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara perspektif pribadi pendidik, dan syarat kebaikan dalam praktek akademik dan penilaian yang jelas. Dengan refleksi berarti dapat: mengembangkan perspektif, atau garis dari penalaran bahwa pendidik telah mendapatkan informasi dengan baik, telah membaca hasil yang relevan dengan materi yang dipelajari dan tercermin pada relevansi dengan perkembangan pendidik sendiri. hasil refleksi akan menunjukkan bahwa pendidik mengenali situasi sederhana dan jelas. Menulis tentang hubungan antara pengalaman/praktik pendidik dan teori yang dibaca untuk ditulis dengan gaya yang sesuai hasil refleksi untuk ditindaklanjuti pada pembelajaran berikutnya.
REFERENSI:
https://www.cambridgeinternational.org/Images/272307-metacognition.pdf (diakses tanggal 19 mei 2022)
https://www.edutopia.org/blog/8-pathways-metacognition-in-classroom-marilyn-price-mitchell (diakses tanggal 18 mei 2022)
https://www.aitsl.edu.au/teach/improve-practice/how-to-guides/reflection (Diakses tanggal 30 Mei 2022)
orthagen, Fred. Angelo Vasalos. 2005. Levels in reflection. Teacher and Teaching: Theory and practice. Vol 11.
Zelazo, P.D., Blair, C.B., & Willoughby, M.T. 2017. Executive Function: Implication for Education. NCER – IES.
Baron, I.S. 2004. Neuropsychological Evaluation of the Child. New York: Oxford University Press.
Kadir. A. 2020. Meraih Sukses dengan Fungsi Eksekutif, Pontianak : Yayasan Pendidikan Kalimantan.
Dewey.John. 1910. How We Think. D.C Heath & Co.USA.
http://www.thejohnsonletters.com/blog/your-two-best-teachers/ (diakses pada hari Kamis, 9 Juni 2022)
https://www.aitsl.edu.au/teach/improve-practice/how-to-guides/reflection (Diakses tanggal 30 Mei 2022)
https://intranet.birmingham.ac.uk/as/libraryservices/library/asc/documents/public/short-guide-reflective-writing.pdf (Diunduh pada 31 Mei 2022)
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/aksi-nyata/1065749?topik_name=Refleksi%20Diri&topik_id=22
Bapak/Ibu Guru dan Peserta Didik, mohon masukannya untuk karya saya ini. Umpan balik Bapak/Ibu dan Peserta Didik akan sangat membantu untuk meningkatkan kualitas karya saya. Sebelumnya Saya ucapkan “Terima kasih”.
Pertanyaan dalam Umpan Balik adalah:
1. Mengapa saya tidak dapat merespon umpan balik yang diberikan rekan guru lain?
2. Bagaimana cara melihat ringkasan analisa kuesioner umpan balik?
3. Pendapat saya setelah melihat artikel ini: 1. Awal aksi nyata belum paham tentang? 2. Setelah ada artikel ini sangat bermanfaat untuk guru dan siswa, Sebutkan kebermanfaatan terhadap arikel ini? 3. Harapan saya agar dapat membuat artikel aksi nyata yang berbeda tetapi masih dalam topik yang sama.
Metode pembelajaran yang digunakan sangat baik dan mudah dipahami
BalasHapusTerima kasih Mbak Regi atas komentarnya. Metode pembelajaran terutama refleksi diri peserta didik maupun guru sebagai kegiatan yang wajib dilakukan pada awal, pelaksanaan dan akhir pembelajaran untuk dijadikan sebagai langkah suatu program untuk diperbaiki atau dilanjutkan ... Semoga Mbak Regi terbiasa disetiap langkahnya terus melaksanakan refleksi diri untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri agar mudah bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, nusa dan bangsa maupun agama ya ... Aamiin ...
HapusMetode ini sangat baik untuk siswa dan
BalasHapusSangat positif sekalian
Terima kasih Mas Mahendra atas komentarnya. Refleksi diri adalah proses memeriksa diri dan mengevaluasi diri yang dilakukan secara berkelanjutan oleh pendidik yang efektif, dengan tujuan meningkatkan profesionalitas dalam praktik mengajar yang akhirnya untuk menciptakan SDM yang unggul dan dapat berkompetensi dengan bangsa lain ... Semoga Mas Mahendra terbiasa merefleksi diri untuk setiap langkah yang akan, sedang dan akhir kegiatan yang dilakukan agar menjadi SDM yang lebih baik dari kemarin ... Aamiin ....
HapusMetode pembelajaran ini sangat berguna dam berdampak positif bagi kalangan pelajar
BalasHapusTerima kasih Mas Bagus atas komentarnya. Refleksi diri adalah proses yang dapat mendorong seseorang untuk menjadi peserta didik yang mandiri lewat Guru yang membangun kebiasaan merefleksi diri setiap peserta didik. Pendidik mengawali kegiatannya dengan menumbuhkan kesadaran peserta didik akan dirinya untuk merasa penting dan bermanfaatnya dengan melakukan refleksi ... Semoga Mas Bagus terbiasa melakukan refleksi diri agar terarah mewujudkan harapan-harapan yang ingin diraih ya ... Aamiin ....
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMetode pembelajaran yang digunakan sangat baik dan mudah dipahami dan ini sangat berguna dan berdampak positif bagi kalangan pelajar
BalasHapusTerima kasih Mas Kevin atas komentarnya. Refleksi diri adalah proses yang membangun setiap peserta didik untuk mengevaluasi diri dengan melakukan refleksi di awal, di tengah dan di akhir kegiatan. Dengan refleksi diri ini peserta didik maupun guru dapat memperbaiki atau melanjutkan kegiatan yang telah dilaksanakan ... Semoga Mas Kevin terbiasa melakukan refleksi diri agar kegiatan yang dirancang sesuai dengan yang diharapkan ya ... Aamiin ....
HapusPada materi pembelajaran ini sangat mudsh dipahami dan terdapat kesimpulan yang dapat memudahkan kita untuk bisa lebih memahami dan belajar tentang materi ini
BalasHapusTerima kasih Mbak Allisya atas komentarnya. Memang benar refleksi adalah kegiatan yang sangat mudak karena refleksi adalah aktivitas yang bertujuan untuk menganalisis pengalaman, atau keterampilan sendiri, untuk belajar dan memperbaiki diri sendiri agar peserta didik memiliki SDM yang handal dan dapat mencari solusi dari masalah kompleks yang terjadi dalam lingkungannya ... Semoga Mbak Allsya dapat terbiasa melakukan refleksi diri di awal, di tengah, diakhir kegiatan yang dilakukan sehingga menghasilkan ide cemerlang untuk mencari masalah kompleks yang terjadi dalam lingkungannya ya ... Aamiin ....
Hapus