Kamis, 03 November 2022

AKSI NYATA PENYESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN KEBUTUHAN DAN KARAKTER MURID SMP-SMA/PAKET B-C

 

MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN KEBUTUHAN DAN KARAKTER MURID SMP – SMA/PAKET B – C MELALUI STRATEGI LITERASI

 

Literasi menurut National Institute for Literacy adalah kemampuan menulis, membaca, menghitung sampai memecahkan sebuah permasalahan yang diperlukan dalam sekolah, pekerjaan, kehidupan sehari-hari, keluarga dan masyarakat. Menurut informasi yang dikutip dari Kemendagri, Indonesia menempati posisi ke 62 dari 70 negara, berkaitan dengan tingkat literasi berada di posisi 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan dari survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Cooperation and  Development (OECD) pada tahun 2019.

Ketika mengajar kita memfasilitasi murid untuk mengeksplorasi beragam teks yang terkait dengan topik agar mereka mendapatkan ilmu yang bermakna serta dapat mengekspresikan pemahamannya dalam berbagai cara. Berbagai kegiatan untuk mengeksplorasi teks bacaan untuk mendalami materi pembelajaran, seperti membaca, menyimak, memirsa, berbicara, menulis dan mempresentasikan. Siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran dan meningkatkan keterampilannya serta dapat berpikir kritis dan kreatif melalui materi ajar.

Tahapan dan cara mengembangkan pembelajaran dan lingkungan yang menumbuhkan kemampuan literasi peserta didik adalah Gerakan Literasi Sekolah yang dilaksanakan dalam tiga (3) tahap yaitu: tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Masing-masing tahap mempunyai rincian kegiatan yang berbeda- beda. Tahapan literasi tersebut diuraikan di bawah ini:

1. Pembiasaan, adalah kegiatan literasi hanya bertujuan untuk kesenangan di SMAN 63 Jakarta dilaksanakan sebelum jam pertama tetapi telah melaksanakan Tadarus. Melalui kesenangan itulah diharapkan bisa menumbuhkan minat membaca dan menulis para peserta didik. Tahap pembiasan dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Membaca nyaring dan, 2. Membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah langkah yang harus dilakukan guru, adapun langkah membaca nyaring adalah: a. Kegiatan sebelum membaca yaitu: 1) Peserta didik diberi buku yang menarik, bermanfaat, dan sesuai dengan perkembangan anak, 2) Guru memberikan pernyataan pembuka tentang buku yang akan dibaca, b. Kegiataan saat membaca yaitu: 1) Guru membaca isi buku dengan suara lantang, pengucapan jelas, dan tidak terlalu cepat, 2) Di antara sela-sela membaca, guru bisa menanyakan beberapa kalimat yang sudah dibaca untuk menggiring tanggapan peserta didik, c. Kegiatan setelah membaca adalah memberikan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan teks yang sudah dibaca. Membaca dalam hati dilakukan oleh guru dan peserta didik secara bersamaan, alokasi waktu yang dibutuhkan biasanya 15 menit, jika terlalu lama, peserta didik bisa cepat bosan, adapun langkah-langkah membaca dalam hati adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan sebelum membaca, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu: Peserta didik bebas memilih buku bacaan yang diinginkan, Guru memberikan penjelasan tentang durasi membaca, Peserta didik bisa menempati area mana saja yang disukainya asalkan masih di area sekolah, Saat membaca, peserta didik dan guru membaca bersama-sama dalam jangka waktu yang telah ditentukan, 2) Kegiatan setelah membaca, ada hal-hal penting yang harus dilakukan peserta didik, yaitu: a) Peserta didik mencatat hal-hal penting dari buku bacaan, misalnya judul buku, pengarang, jumlah halaman, dan sebagainya., b) Untuk buku yang belum selesai dibaca, bisa dilanjutkan di pertemuan selanjutnya, c) Peserta didik harus mengembalikan buku yang dibacanya di tempat semula, d) Peserta didik harus menjawab sejumlah pertanyaan dari Bapak/Ibu guru.

2. Pengembangan adalah kegiatan literasi dalam bentuk tindak lanjut dari tahap sebelumnya, yaitu tahap pembiasaan. Pada tahap pengembangan ini, diharapkan kemampuan dan keinginan membaca para peserta didik sudah mulai muncul. Agar minat membacanya tidak hilang, dibutuhkan adanya tahap pengembangan. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan di tahap pengembangan ini adalah sebagai berikut: a. Memberikan komentar, baik secara lisan maupun tulisan, pada buku/jurnal/makalah yang sudah dibaca, b. Menulis jurnal tanggapan terhadap buku yang sudah dibaca, c. Memanfaatkan graphic organizer sebagai alat untuk menulis tanggapan, d. Membuat suatu kesimpulan sistematis dari buku yang sudah dibaca.

3. Pembelajaran, adalah tindak lanjut dari tahapan sebelumnya, yaitu tahap pengembangan. Pada tahap ini, peserta didik sudah otomatis terlatih untuk menerapkan budaya literasi di lingkungan sekolah. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: a. Kebiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan ini bisa berupa membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, atau membaca secara terintegrasi dengan beberapa indicator, b. Menjalankan berbagai strategi untuk memudahkan peserta didik dalam memahami suatu bacaan di semua mata pelajaran, c. Memanfaatkan berbagai jenis bacaan, misalnya bacaan cetak, visual, auditori, dan digital. Dengan demikian, peserta didik bisa memperkaya literasinya di luar bacaan pelajaran.

Cara simpel dan efektif yang dapat meningkatkan literasi membaca peserta didik adalah dengan: 1. Memanfaatkan Variasi Bahan Bacaan, Berpikir kreatif di dalam proses mengajar dan belajar adalah hal yang penting. Dengan menggunakan buku bacaan yang berbeda dan bervariasi dapat memberikan peserta didik berbagai cara untuk mengaitkan dengan materi pembelajaran. Seorang guru juga dapat meminta peserta didik untuk yang sering berlatih membaca sambil mendengarkan audio dari buku tersebut. Hal ini dapat menambah wawasan serta pengalaman peserta didik dengan melihat kata-kata yang ada di buku sambil mendengarkan audionya. Contoh lainnya, bisa menggunakan teknologi text to speech software, yang dapat memfokuskan kembali latihan membaca dimana peserta didik dapat memperhatikan struktur kalimat dan kata-kata tanpa putus asa dengan pemahaman mereka sendiri. 2. Membiasakan Kegiatan Membaca di Kelas, Saat belajar dikelas, seorang guru bisa menerapkan pembelajaran berbasis literasi di kelas. Guru dapat menyiapkan materi secukupnya, kemudian peserta didik yang bertugas dalam mengembangkan materi yang telah diberikan. Dan tidak lupa untuk membimbing siswa dalam proses pembelajaran tersebut, 3. Berlatih Problem Solving, Memadukan penyelesaian masalah dunia nyata pada proses pembelajaran. Guru bisa memberikan suatu bacaan yang mana peserta didik akan menuliskan dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan, dan dapat dibagi dalam grup kecil, 4. Bersenang-senang dengan Kata-kata, Saat peserta didik mengerjakan pekerjaan sekolah literasi membaca mereka, seorang guru boleh meminta peserta didik untuk menuliskan kata atau frasa yang mereka tidak pahami yang nantinya akan dijelaskan oleh guru atau dapat didiskusikan dengan seluruh peserta didik dengan kata-kata tersebut sampai semua peserta didik paham makna dari kata dan kegunaan dari kata tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kosa kata peserta didik lebih jauh, 5.  Membuat Literasi Membaca Sebagai Komunikasi, Dalam proses pembelajaran, seorang guru dapat menyiapkan beberapa pelajaran dimana peserta didik dapat membaca sejumlah materi tertulis yang berbeda seperti iklan, instruksi, resep masakan, sebuah artikel koran, dan sebagainya. Dapat memulai dengan diskusi tentang betapa pentingnya untuk membaca contoh yang disebutkan dengan tepat dan memahami maksud dari informasi tersebut. Hal ini dapat mengembangkan peserta didik dalam memahami pentingnya membaca dalam jangka panjang baik dari keterampilan dan pemahaman dari membaca, Dengan literasi membaca ini, secara tidak sadar dapat menambah wawasan kita dan peserta didik mulai dari kosa kata, frasa yang baru, keterampilan menulis, pemecahan masalah, dan pembelajaran yang kognitif untuk membantu mengembangkan dasar yang kuat untuk pembelajaran di masa depan.

Menata lingkungan fisik kaya teks di SMP/SMA dengan melakukan penataan fisik yang menarik dan nyaman yang dapat menumbuhkan kesenangan membaca dan rasa ingin tahu. Guru mampu mengoptimalkan sarana dan prasana di sekolah sebagai sarana penguatan literasi. Tahapan dan tata cara menumbuhkan kultur yang terus menerus dibangun, dengan cara membangun suasana yang menyenangkan yaitu dengan menata lingkungan fisik yang menarik. Pihak sekolah memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis yang menyenangkan. Faktor-faktor mendasar untuk menumbuhkan budaya membaca seperti: kebiasaan membaca peserta didik, peran lingkungan sekitar, paparan yang didapat peserta didik, serta akses peserta didik terhadap buku harus diperhatikan sebelum kita membahas kecintaan peserta didik terhadap buku mata pelajaran. Minat baca bukanlah sesuatu yang bisa muncul tiba-tiba seiring dengan bertambahnya usia, tetapi perlu diusahakan sejak peserta didik masih kecil. Peserta didik, sebagai anak, tentu membutuhkan dukungan serta bimbingan dari lingkungan dan orang terdekatnya. Kegiatan literasi juga dapat mengembangkan kecakapan berpikir peserta didik melalui laporan synopsis dari yang mereka baca. Strategi mengembangkan kecakapan berpikir peserta didik SMP/SMA bertujuan agar dapat merancang pembelajaran yang dapat mengembangkan kecakapan berpikir murid melalui membaca.

 

Referensi:

Hoyt, Linda. 2009. Revisit, Reflect, Retell (updated Edition) Time-tested Strategies for Teaching Reading Comprehension.Portsmouth: Heinemann

https://www.sahabatguru.com/efektif-ini-cara-meningkatkan-literasi-membaca-siswa

Foto kebiasaan literasi di SMAN 63 Jakarta dilaksanakan setelah peserta didik melakukan tadarus sebelum jam pertama pembelajaran.

 
 


         

 

      


https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/aksi-nyata/1029527?topik_name=Penyesuaian%20Pembelajaran%20dengan%20Kebutuhan%20dan%20Karakteristik%20Murid%20SMP%20-%20SMA%2F%20Paket%20B-C&topik_id=7

 

Bapak/Ibu Guru dan Peserta Didik, mohon masukannya untuk karya saya ini. Umpan balik Bapak/Ibu dan Peserta Didik akan sangat membantu untuk meningkatkan kualitas karya saya. Sebelumnya Saya ucapkan “Terima kasih”.

Pertanyaan dalam Umpan Balik adalah:

1.       Mengapa saya tidak dapat merespon umpan balik yang diberikan rekan guru lain?

2.       Bagaimana cara melihat ringkasan analisa kuesioner umpan balik?

3.       Pendapat saya setelah melihat artikel ini: 1. Awal aksi nyata belum paham tentang? 2. Setelah ada artikel ini sangat bermanfaat untuk guru dan siswa, Sebutkan kebermanfaatan terhadap arikel ini?  3. Harapan saya agar dapat membuat artikel aksi nyata yang berbeda tetapi masih dalam topik yang sama.

https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/aksi-nyata/1029527?topik_name=Penyesuaian%20Pembelajaran%20dengan%20Kebutuhan%20dan%20Karakteristik%20Murid%20SMP%20-%20SMA%2F%20Paket%20B-C&topik_id=7

 

10 komentar:

  1. MasyaAllah semangat terus kepada semua teman-teman di kurikulum merdeka, mulai dari sering nya literasi meluaskan ilmu pengetahuan, dan program-program lainya di kurikulum merdeka

    BalasHapus
  2. Pendapat saya tentang materi AKSI NYATA PENYESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN KEBUTUHAN yaitu saya jadi lebih paham tentang materi tersebut dan dengan adanya artikel tersebut saya jadi lebih mudah memahaminya
    TERIMAKASIH.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mas Febrian atas komentarnya. Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakter peserta didik sesuai dengan program pemerintah yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. Karena dengan literasi akan timbul peserta didik yang terlatih untuk membaca literasi yang mereka suka dan buku yang digemari sebagai upaya membangkitkan semangat belajar peserta didik ... Semoga Mas Febrian mempunyai semangat untuk terus membaca buku yang digemari, membaca alam dengan ilmu yang banyak setelah membaca buku dan membaca masalah kompleks yang telah dicarikan solusinya ya ... Aamiin ....

      Hapus
  3. Pendapat saya tentang pembelajaran aksi nyata penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan ya ituu pada saat materi ini keluar, saya memahami apa yang di maksud dengan pembelajaran materi aksi nyata penyesuaian pembelajaran. Dan untuk kita semua sering² lah literasi dan meluas ilmu pengetahuan lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mas Maulana atas komentarnya, Aksi Nyata Penyesuaian Pembelajaran Dengan Kebutuhan lewat program Literasi mengajak bangsa Indonesia untuk dengan mudah membaca buku atau membaca cerita yang panjang menjadi cerita yang mudah diselesaikan dengan berbagai potensi yang kita miliki. Semoga Mas Maulana dapat membantu bangsa Indonesia menyelesaikan masalahnya lewat pemahaman Mas Maulana karena sering membaca berbagai masalah dan dapat menyelesaika solusi dari masalah tersebut lewat bacaan Mas Farhan dari berbagai buku ... Aamiin ....

      Hapus
  4. Pendapat saya tentang pembelajaran materi berikut sangat sesuai dengan kebutuhan pelajar seperti saya ini, dan saya bisa belajar sesuai dengan kebutuhan materi saya ketika keluar dan tentu materi ini sangat membanti saya untuk belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mbak Vita atas komentarnya. Pelajar memang dilatih agar terbiasa untuk literasi dalam kurikulum merdeka terutama topik penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakter peserta didik. Literasi ini dilaksanakan setiap hari agar peserta didik dapat merangkum cerita panjang menjadi solusi yang sangat mudah dari masalah yang kompleks ... Semoga Mbak Vita terbiasa membaca buku apapun yang disuka agar dapat mengembangkan semua potensi diri dan dapat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, nusa dan bangsa serta agama ... Aamiin ....

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Pendapat saya tentang pembelajaran materi berikut sangat sesuai dengan kebutuhan pelajar seperti saya ini, dan saya bisa belajar sesuai dengan kebutuhan materi saya ketika keluar dan tentu materi ini sangat membantu saya untuk belajar.

    BalasHapus
  7. pendapat saya adalah materi ini sangatlah bermakna dengan kebutuhan para pelajar di Indonesia, saya sangat menyenangkan belajar matematika, karena sangat membantu saya dalam hal menghitung.

    BalasHapus