1. Kita tidak pernah tahu takdir yang akan kita jalani, bisa saja kita menjadi seorang yang biasa saja tetapi bisa juga menjadi seorang pemimpin. Persiapkanlah diri agar kita saat menjadi pemimpin menjadi orang yan jujur, amanah, fatonah dan tabliq. Maksud jujur disini adalah bahasa tubuh, ucapan dan pikiran sesuai dengan hati nurani kita. Maksud amanah adalah segala tugas yang diberikan kepada kita akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, disiplin, taat dan ada musyawarah. Maksud fatonah adalah cerdas dalam menjalankan tugas sehingga tidak merugikan lingkungan atau generasi berikutnya, ibarat kita naik kendaraan maka jangan sampai pengendara di belakang kita tidak paham dengan langkah yang kita ambil sehingga kerugian besar setelah kita menjadi pemimpin. Maksud tabliq adalah komunikasi yang kita sampaikan jangan sampai membingungkan yang mendengar atau menjalankan ilmu yang diberikan karena terlalu berbelit-belit penyampaiannya, kalau bisa hal sulit disampaikan dan dilaksanakan dengan mudah dan hal mudah menjadi sederhana. Itu persiapan yang harus dilatih mulai dari kecil, yang diajarkan oleh guru paling sempurna yaitu orang tua: membereskan kamar pribadi, membereskan rumah, sikap yang memiliki karakter baik.
2. Angan atau harapan yang akan diambil, paksakan untuk dilaksanakan dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Jangan berhenti jika belum tuntas, sabar dan tawaqal dengan terus mengingat bahwa "Semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah". Setelah tuntas ucapkan Alhamdulillah karena yang diharapkan tercapai.
3. Pada akhirnya dari semua jiwa dan raga kita hanyalah menjadi "HAMBA ALLAH" semata.
Semoga langkah kita sebagai Hamba Allah dapat di ridhoi Allah SWT. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar